Senin, 20 Februari 2012

SISI BURAM PENDIDIKAN KITA

Kemarin saya menemani kawan lama saya, Handri Susan Budiman, ke Komisi D DPRD Kota Bandung untuk mengadukan kasus yang menimpa keponakannya yang mendapat tindak kekerasan dari seorang guru agama berupa penjambakan (lihat http://ow.ly/9a8rQ ). Kasus ini sendiri terjadi seminggu yang lalu di SDN Babakan Priangan 2. Kasus penjambakan yang dilakukan oleh guru yang sering dipanggil Aom ini terjadi ketika si anak tidak dapat menghapal Asma’ul Husna.

Sekilas kasus ini nampak sepele apalagi bila dibandingkan dengan kasus-kasus kekerasan di sekolah yang pernah meramaikan pemberitaan nasional. Namun boleh jadi kasus ini hanyalah satu yang muncul ke permukaan diantara seabreg kasus kekerasan terhadap anak, khususnya yang terjadi di sekolah. Dan kasus ini menjadi noda bagi Kota Bandung yang katanya sedang berusaha menjadi Kota Layak Anak.

Selain itu, kasus ini pun telah menampar entitas masyarakat yang peduli pada perlindungan hak anak di kota Bandung. Terlebih saat ini pemerintah Kota Bandung, DPRD dan beberapa komponen masyarakat --salah satunya Lingkar Perlindungan Anak Kota Bandung--, sedang menggodok Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Penyelenggaraan Perlindungan Anak Kota Bandung.

Selanjutnya Handri melaporkan bahwa ada voting diantara para guru SD Babakan Priangan yang menanyakan apakah keponakannya itu masih tetap bersekolah di sana atau dipindahkan. Ternyata hasil voting menyimpulkan bahwa si anak harus pindah dari sekolah tersebut. Handri menilai bahwa kondisi ini merupakan akibat sikap kritisnya dan beberapa orang tua lain terhadap kebijakan-kebijakan yang ada di sekolah tersebut, misalnya tentang keharusan siswa membeli LKS. Bila kita perhatikan masalah ini acap kali kita temukan di sekolah-sekolah padahal penjualan LKS itu kabarnya telah dilarang. Namun belum ada tindakan yang jelas dari dinas pendidikan terkait kasus ini.

Menurut saya, kasus ini jangan sampai hanya berhenti pada Aom atau SDN Babakan Priangan saja, seperti kasus-kasus kekerasan yang ada di sekolah lainnya yang pernah diberitakan lalu menguap begitu saja tanpa diikuti tindakan atau kebijakan yang jelas dan komprehensif dari pemerintah. Namun saya berharap dari banyak kasus kekerasan di sekolah ini pemerintah tersadarkan dan segera membangun sistem yang dapat mencegah dan menangani kasus-kasus serupa di kemudian hari. Wallahu a’lam...

Izoel.210212

Tidak ada komentar: